Hehehe .. sebenernya ini udah lama banget ya,, baru sempet ngeshare sekarang... Gpp ah ..
monggo disimak :)
KESEMPATAN TERAKHIR YANG TERBUANG
“Ini kesempatan terakhir kalian semua, berusahalah sekuat tenaga”. Kata-kata tersebut terus terngiang-ngiang di kepalaku. Terakhir kali aku mendengarnya 2 minggu yang lalu, ketika ada pertemuan peserta dan pembina OSN Kabupaten Gresik. Itulah kata-kata motivasi yang menjadi bebanku hingga saat ini. Aku terus memikirkannya dalam lamunanku. Kata-kata itu membuat pikiranku bercabang. Di satu sisi aku ingin menang di kesempatan terakhirku ini, di sisi lain kegagalanku pada kompetisi ini akan membuat semuanya sia - sia. Aku mencoba untuk fokus dalam pembinaan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya hari ini. Tetapi bukan berarti semua beban ini hilang begitu saja. Kata itu masih terbayang di pikiranku.
”Fan, ayo kita masuk kelas” kata seorang temanku yan bernama Indra. ”Oke, sebentar” kataku. Sampai di kelas kami sedikit terkejut, kulihat kelas masih kosong melompong. ”Kita yang paling rajin ya, hehehe” kataku terkekeh. Lima belas menit kemudian, dosen datang dan disusul teman – temanku lainnya. Dosen memberi kami soal – soal yang menurutku sulit, tetapi anehnya Indra yang duduk di sebelahku dapat mengerjakannya dengan lancar dan dalam waktu yang cepat. Melihat Indra yang melaju tanpa kesulitan, membuatku perasaanku menjadi campur aduk antara grogi, tertekan, rasa ingin menyaingi dan pesimistis. Aku hanya bisa tertegun melihat Indra mengerjakan soal. Melihat Indra bisa, aku tak mau kalah. Kucoba mati – matian, tetapi apa daya karena memang dasarnya aku tak bisa. Jika dilihat melalui rasio, mungkin soal yang dapat kukerjakan dan milik Indra 1 : 2. Akhirnya aku hanya mengacu pada solusi dari dosen. Dosen kami termasuk baik. Jika dosen fisika dan biologi memberikan pr setumpuk, dosen kami hanya memberi pr sebanyak 4 soal matematika setiap harinya.
Tak terasa empat jam berlalu, pembinaan pun selesai dan kami semua kembali ke kamar masing-masing. Aku dan Indra kembali ke kamar 212, kamar dimana kami menghabiskan waktu 1 minggu ini. Kulihat kamar 212 sepi, hanya aku dan Indra di kamar itu. Padahal harusnya ada 10 orang di kamar itu. ”Kemana anak – anak fisika dan biologi ?” tanyaku pada Indra. ”Mereka sekarang pembinaan di Unair” Indra menjawab. ”Kenapa tak disini saja ya ?” tanyaku heran. ”Mereka ada pembinaan eksperimen, kalau disini tidak lengkap peralatannya” jawab Indra sedikit heran mendengar pertanyaanku yang tak bermutu itu. ”Oh Iya ya, heheheh” aku hanya bisa terkekeh. ”Kau tidak pusing ? Tidak tidur?” Indra mengajakku tidur. ”Tidak, aku mau mengulas materi tadi” aku menolak dengan keheranan. Dalam hati ku berkata, ”kenapa dia bisa santai setelah materi yang sulit tadi?”
Sekitar dua jam berlalu ”Jam berapa ini” Indra bertanya kepadaku. ”Jam 14.00” jawabku. ”Wah aku belum sholat nih.” kata Indra. Indra pergi ke mushola, sedangkan aku masih mengulas materi tadi pagi. Beberapa menit kemudian, Indra datang. Setelah capek belajar, aku mengobrol dengan Indra untuk mengisi waktu senggang. ”Indra, kau kemarin ranking berapa dalam passing grade ?” tanyaku. ”Aku rangking 14 nasional” jawabnya. Mendengar itu, keherananku perlahan pudar. ”Pantas saja tadi kau mengerjakan soal matematika yang sulit itu dengan lancar. Ranking kita beda jauh, kau 14 aku 57” jawabku dengan yakin. Rasa heranku selama ini akhirnya pudar. Kusadari aku dan Indra berbeda kelas, sehingga wajarlah bila ada perbedaan kemampuan.
Ketika jarum jam menunjukkan pukul 16.00 WIB. Kamar ramai dan penuh seketika. Anak fisika dan biologi sudah kembali dari pembinaan di Unair. Suasana yang sepi pecah berkeping - keping. Berubah 180 derajat, jika mulanya hanya suara kipas angin, sekarang semuanya bertransformasi menjadi gelak tawa anak – anak OSN. Hal tersebut berlanjut hingga malam menjelang. Setelah makan malam dan sholat maghrib, aku harus kembali pada rutinitas pelajar pada umumnya, belajar. Aku dan teman – teman lebih memilih belajar di musholla. Awalnya kami belajar dengan cara diskusi, tetapi lama kelamaan diskusi itu buyar. Keseriusan dalam diskusi berubah menjadi acara guyonan yang menjadikan salah seorang temanku manjadi bahan olokan. Mereka menjodohkan dua temanku yang sama – sama cowok. Guyonan itu terus berlanjut hingga berjari-hari. Beruntung, kedua temanku itu tabah dalam menghadapi cobaan hidup.
Hari berganti hari, tibalah saatnya kami transit di Hotel Utami, disana aku dan teman – teman lebih banyak dibina dari segi spiritual oleh Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur. Acara digelar dari pagi hingga malam. Ada satu acara yang paling menyita perhatian para peserta OSN SMP dan SMA Jawa Timur. Acara tersebut adalah demo Hipnoterapi, semua peserta terlihat antusias termasuk aku sendiri. Yang melakukan demo bukan orang sembarangan, beliau adalah teman seperguruan dengan Rommy Raphael sang Master Hipnotis. Dalam acara ini diharapkan para peserta dapat terhipnotis sehingga perasaan grogi, takut dan pesimis hilang diganti dengan rasa semangat dan optimisme. Semula aku tidak percaya bahwa hipnotis dapat mempengaruhi diriku. Saat aku dan semua peserta disuruh tidur, kami semua tidur. Ketika pakar hipnotis tersebut menyuruh kami untuk melihat satu titik fokus, entah kenapa mataku terasa berat dan akhirnya tertidur. Sehingga apa yang telah kualami pada kegiatan tersebut telah mengubah pandanganku terhadap kekuatan hipnotis. Sekarang aku percaya bahwa dengan memanfaatkan alam bawah sadar seseorang serta kekuatan relaksasi dapat mempengaruhi seseorang. Meskipun mendapat suntikan moral dari hipnoterapi, tetapi rasa grogi dan takutku tak 100 persen hilang. Aku merasa hanya 60 persen rasa grogi dan takut yang selama ini menghantuiku yang lenyap.
Tak ada yang dapat menghentikan waktu. Akhirnya waktu membawaku kepada hari yang menentukan dalam hidupku. Hari Senin tanggal 3 Agustus 2009, aku dan seluruh peserta OSN berangkat ke Jakarta. Ku coba kutanamkan prinsip bernada motivasi ”Saya datang ke Jakarta untuk menang, Jawa Timur akan berpesta”. Prinsip itu mengobati rasa takutku untuk sementara waktu, sebelum pada akhirnya aku di hadapkan pada ujian yang sesungguhnya.
Kontingen Jawa Timur di OSN 2009 (SMP) |
Hari Rabu tanggal 5 Agustus, aku harus berangkat menuju medan perang. Tepatnya berada di SMPN 29 Jakarta. Aku menjalani tes hari pertama dengan lumayan. Dari 5 soal yang diberikan, aku bisa menjawab 4 soal. Hari pertama lomba sudah selesai, hari kedua sudah menanti. Kamis tanggal 6 Agustus 2009, aku menjalani tes hari kedua. Kesulitan soalnya meningkat 2 kali lipat, dari 5 soal yang diberikan, aku hanya bisa menjawab 3 soal. Semula kukira ini adalah awal yang bagus, rasa optimis muncul di dadaku. Tetapi rasa optimis itu hilang seketika saat aku berdiskusi dengan teman – teman dari Jawa Timur. Tercatat sekitar 50 persen jawabanku berbeda dengan jawaban teman-teman. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tibalah saat yang ditunggu – tunggu oleh semua peserta OSN, pengumuman peraih medali. Satu – persatu nama di bacakan, namaku tidak kunjung muncul. 4 orang temanku bidang matematika mendapat medali, 1 perak dan 3 perunggu. Sebenarnya jika dikalkulasi, kemungkinanku untuk meraih medali 0 % karena yang mendapat medali tersebut semuanya berada pada kisaran rangking 11 sampai 38 passing grade nasional, sedangkan aku hanya menduduki peringkat 57. Tetapi aku tak berhenti berharap, siapa tahu Allah memberiku anugrah, mendapat medali emas (memang terdengar sedikit konyol). Tetapi akhirnya faktalah yang berbicara, aku tak dapat medali, dan Jawa Timur turun peringkat. Jika tahun 2008 Jawa Timur urutan 4, tahun ini Jatim urutan 5 dibawah DKI, Jateng, Jabar, dan Banten. Jika dilihat dari perbandingan, Jatim hanya meraih 5 emas sedangkan DKI Jakarta 23 emas. Prinsip bahwa Jatim akan berpesta hanya angan – angan belaka. Kesempatan terakhirku di OSN SMP lenyap sia – sia. Semoga mimpi buruk ini tidak terulang di masa berikutnya.
10 komentar:
tetap semangat!
hahaha :) .. iya selalu semangat !!
terimakasih atas komennya,, siapa y?
:)
maunya siapa?
amin...
fight! fight untuk kesempatan kali ini..^^
#ngiri
your fans @ waduh,, sapa ya ..
oche @ amin ... ga boleh disia2in, thx for comment ^^
:p
waduh,, ni orang sapa sih?
wehehe, arfan punya banyak penggembar hooo
tapi jaga kepercayaannya ya..^^
hahaha? kata sapa? :p
hmm ... kepercayaan apa y? mksdnya?
kak arfan hahaha. tapikan kakak taun ini malah ikut, yg lain nggak. indra, yasya, aku, angela, enggak. mbak diva aja yg ikut (eh dy dulu dpet medali gg ya?)
roda kehidupan trus berputarrrrrrrr
medali ya! ditunggu!
Posting Komentar